4 Unsur Nilai Estetika Seni Tari

Tari adalah gerakan berirama yang dilakukan dalam suatu ruang. Suatu gerakan dikatakan tari  jika terdapat  mengandung suatu ungkapan tertentu, mempunyai ekspresi, dilakukan secara berirama, dilakukan dalam suatu ruangan, memiliki nilai estetika, gerakan itu dapat dinikmati oleh penari dan orang yang melihat tarian itu.

Namun untuk menilai estetika suatu tari dapat menggunakan 4 dasar yaitu sebagai berikut:

1.  Wiraga

Wiraga adalah dasar keterampilan gerak tubuh/fisik penari yang dapat menyalurkan  ekspresi batin dalam bentuk gerak tari.  Gerakan anggota tubuh itu antara lain:

  • Jari-jari tangan
  • Pergelangan tangan
  • Siku-siku tangan
  • Bahu
  • Leher
  • Muka dan kepala
  • Lutut
  • Mulut
  • Jari-jari kaki
  • Dada
  • Perut
  • Pinggul
  • Biji mata
  • Alis
  • Pergelangan kaki

 2.  Wirama 

Wirama adalah suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis di dalam tari. Di dalamnya terdapat pengaturan dinamika seperi aksen dan tempo tarian. ada dua macam Wirama pada tari, yaitu:

Wirama tandak : adalah wirama yang ajeg (tetap) dan murni dengan ketukan dan aksen yang berulng-ulang dan teratur. dalam wirama tandak, gerak tari dan musik lebih mudah disusun. seorang dapat bergerak langsung mengikuti ketukan sekali, ketukan mengganda, ketukan menigakali, atau dapat pula membuat gerakan sinkop (berlawanan dengan gerakan musiknya)

Wirama bebas : adalah wirama yang tidak selalu memiliki ketukan dengan akses yang berulang-ulang dan teratur.

 3.  Wirasa

Wirasa adalah ekspresi raut muka /mimik yang menggambarkan karakter tarian, penghayatan gerak sesuai dengan tuntutan tarian. Wirasa merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian. seperti : tegas, lembut, gembira dan sedih, yang mengekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah sehingga melahirkan keindahan.

4. Wirupa

Adalah penampilan penari dari ujung atas sampai ujung bawah . Wirupa adalah unsur yang memberikan kejelasan karakter gerak tari yang ditunjukan melalui warna, busana dan tata rias.

Untuk melengkapi keempat unsur di atas, sebuah tari hendaknya dibangun dengan kesesuaian dari tata rias, kostum, tata lampu, dan tata pangung. Tarian yang mengekspresikan kisah sedih misalnya, tidak cocok ditampilkan dengan tata rias yang menor serta kostum yang berwarna cerah. Sebaliknya, tarian yang mengekspresikan kegembiraan, sangat cocok ditampilkan dengan kostum yang gemerlap.

15 comments: