Value, Empaty, dan Feeling Pada Apresiasi Seni

Dalam  apresiasi seni, ada tiga hal yang kita lakukan, Yaitu  value (menilai) suatu keindahan seni, pengalaman estetis dan makna / fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan empathy, kegiatan memahami, dan menghargai. Sementara feeling, yaitu menghayati karya seni, sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni.

1. Value (menilai) karya seni

Tahapan-tahapan dalam menilai karya seni rupa ada 4 :

  1. Kegiatan mengamati, adalah reaksi terhadap objek cara observasi,meneliti,menganalisa, dan menilai sehingga terjadi respon tentang objek karya yang diamati.
  2. Kegiatan menghayati, yaitu proses selektif tehadap objek yang dilakukan oleh seorang apresiator melalui kritik.
  3. Kegiatan evaluasi, yaitu dilakukan oleh seorang apresiator untuk mengukur nilai seni yang dievaluasi dengan memberi kritik membangun pada karya yang sedang diamati melalui observasi.
  4. Kegiatan mengapresiasi, adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh seorang apresiator melalui kritik dan saran untuk menambah nilai terhadap karya tersebut.
2. Empathy (Memahami, Dan Menghargai)

Empathy dapat diartikan ketertarikan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Empathy berarti perasaan dimana kita turut merasakan dan memahami orang lain. Tidak mudah bagi seseorang untuk memiliki perasaan empathy, dimana kebanyakan orang selalu mempertanyakan "apa untungnya buat saya?". Namun yang dimaksud Empathy terhadap karya seni orang lain adalah ketertarikan untuk menghargai dan memahami karya seni orang lain.

3. Feeling, (Menghayati Karya Seni)

Feeling adalah  untuk menggambarkan pengalaman selain sensasi fisik sentuhan, seperti "perasaan kehangatan" dan kesanggupan secara umum. Dalam konteks apresiasi karya seni feeling adalah Menghayati dan merasakan karya orang lain dan menghormati suatu hasil atau buah dari pemikiran seseorang yang mempunyai kegunaan dan manfaat dan berarti bagi semua orang.

2 comments: