Apresiasi Tari Tunggal Nusantara

Indonesia memiliki kekayaan seni tari yang beragam. Berbagai bentuk karya tari merupakan salah satu bentuk keragaman kekayaan tersebut. Berdasarkan bentuk koreografinya tari dibedakan menjadi tari tunggal, tari berpesangan, dan tari kelompok. Karya seni tari ada yang berbentuk tari tunggal, tari berpasangan, dari trai kelompok. Setiap bentuk karya tari memiliki keunikan tersendiri.
Contoh karya tari tunggal antara lain Tari Topeng Rumyang dari Cirebon, Tari Merak dari Jawa Barat, dan Tari Kebyar Duduk dari Bali.

Salah satu tokoh tari Bali adalah I Nyoman Sura seorang penari sekaligus pencipta tari. Dia telah banyak menampilkan berbagai bentuk karya tari Penampilan karya tarinya dilakukan di dalam maupun di luar negeri. Tari Topeng yang ditampilkan oleh I Nyoman Sura dalam acara festival Bedog di Sleman, Yogyakarya. Tari Topeng ditarikan I Nyoman Sura di atas panggung secara perseorangan. Panggung atau tempat menari berupa alam terbuka sangat ia kuasai. Meskipun I Nyoman menari sendiri, penampilannya begitu memukau para penonton.

Secara umum karya seni tari dikelompokkan menjadi tari tradisional dan tari kreasi baru. Tari tradisional merupakan tari yang mengalami perjalanan sejarah cukup panjang, tari tradisional selalu bertumpu pada pola-ola tradisi yang ada. Tari tradisional dibagi menjadi tiga kelompok yaitu tari primitif, tari klasik, dan tari rakyat. Sedangkan tari kreasi baru atau sering disebut dengan tari modern merupakan karya tari garapan baru. Tarian ini tidak berpijak pada aturan-aturan yang ada.

Bentuk karya tari tunggal merupakan tari yang ditarikan oleh seorang penari. Namun tidak menutup kemungkinan tari tunggal dibawakan oleh lebih dari seorang penari. Tari tunggal lebih menampilkan ekspresi perseorangan. Bentuk tari tunggal bermacam-macam, ada bentuk tari tunggal yang cocok ditarikan oleh penari pria, ada pula tari tunggal yang cocok dibawakan penari wanita, ada pula tari tunggal yang cocok dibawakan oleh penari pria maupun wanita.

Berdasarkan jenis tarinya ada bermacam-macam tari tunggal, ada tari tunggal yang termasuk tari tunggal ritual, tari tunggal tradisional, dan ada juga tari tunggal yang termasuk tari kreasi baru,

Tari Tunggal Tradisional
Tari tunggal tradisional merupakan tari tradisional yang dibawakan seorang penari untuk keperluan upacara. Seperti Tari Sang Hyang Jaran, Tari Sang Hyang Lelipi, Tari Sang Hyang Dedari dari Bali.

Tari Tunggal Tradisional
Tari tunggal tradisional dibawakan oleh seorang penari tunggal tradisional ciri khas tertentu dan berfungsi sebagai tontonan. Tari tunggal yang termasuk tari tradisional antara lain :
Tari Topeng Rumyang dari Cirebon
Tari Taruna Jaya dari Bali, Tari Srikandi dari Bali
Tari Jejer dari Banyuwangi (Jawa Timur)
Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
Tari Gandrung dari Batuwangi
Tari Taledhek dari Jawa timur
Tari Gambyong dari Jawa tengah
Tari Cokek dari Jawa tengah
Tari Batek baris dari Sumbawa
Tari Kancet papatai dari Kalimantan (Dayak kenyah)
Tari Kancet lasan dari Kalimantan (Dayak kenyah)
Tari Leleng dari Kalimantan
Tari Hudoq dari Kalimantan
Tari Persembahan dari Kutai Kertanegara
Tari Dewa memanah dari Kutai Kertanegara
Tari Srimpi dari Jawa Tengah
Tari Bondhan dari Jawa Tengah
Tari Golek manis dari Jawa Tengah
Tari Golek Kanya dari Jawa Tengah
Tari Mani poreng
Tari Merak dari Sunda dan Bali
Tari Pendet dari Bali
Tari Tunggal Kreasi Baru
Tari tunggal kreasi baru tari yang dibawakan oleh seorang penari yang membawakan karya penciptanya dan memiliki karakteristik koreografernya. Tari tunggal yang termasuk tari kreasi baru antara lain : Tari Sumringahing Ati dan Tari Wira Pratiwi karya Bagong Kusudiharjo, Tari Kebyar Terompong karya I Mario dari Bali, Tari-tari Putri Karya R. Tjetje Soemantri.
Dalam menarikan sebuah tari tunggak secara perorangan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
Penari harus memiliki kemampuan menari yang bagus.
Penari harus menguasai gerak tari.
Penari harus dapat mengolah rasa sesuai dengan tariannya.
Penari harus dapat menyesuaikan diri dengan iringan tarinya.
Penari harus mengasai ruang pentas tari.
Penari memiliki tanggung jawab yang besar.
Unik berarti sesuatu yang memiliki kelebihan disbanding dengan yang lain. Keunikan dalam karya tari dapat ditunjukkan melalui keindahan di dalamnya. Keindahan dalam sebuah karya tari dapat dilihat dari hal-hal berikut :
1. Gerak Karya Tari, Keindahan gerak tari dapat dilihat dari :
Adanya keselarasan dari anggota badan yang satu dengan anggota badan yang lainnya.
Adanya keselaran gerak dengan irama.
Adanya penghayatan, pengungkapan dan ekspresi ragam gerak
2. Penataan tat arias dan tata busana
3. Penggunaan alat untuk memeragakan gerak tari.
4. Penguasaan Ruang pentas
5. Penguasaan bentuk pola lantai

No comments:

Post a Comment