Basuki Abdullah Maestro Pelukis dari Surakarta Jawa tengah

Ia mempunyai nama lengkap Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah, adalah seorang pelukis aliran naturalis dan realis. Dia lahir di Surakarta Jawa Tengah pada 15 Januari 1915. Kegemarannya melukis diawali sejak kecil, sejak usia 4 tahun sudah belajar melukis tokoh-tokoh dunia. Bakatnya melukis mewarisi dari ayahnya Abdullah Suriosubroto (Abdullah SR) yang juga seorang pelukis terkenal aliran naturalis. Pendidikan formalnya adalah di sekolah dasar Belanda HIS (Hollandsch-Inlandsche School) dan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) Setingkat dengan SMP sekarang. Setelah lulus MULO dengan bantuan seorang pastur Belanda Kuch SJ kemudian Basuki Abdullah melanjutkan sekolah ke Negeri Belanda dengan biaya dari beasiswa yang diberikan dari Belanda. Di sana dia melanjutkan ke sekolah seni rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) yang ada di DenHaag selama 3 tahun sampai memperoleh gelar (Academie Voor Beeldende Kunsten) atau akademi seni rupa.

Basuki Abdullah


Prestasi Basuki Abdullah

Lukisan terbaik Basuki Abdullah antara lain di beri judul Dalam Sinar Bulan, DR.Ir Soekarno Presiden RI, Gatut kaca dengan anak-anak Arjuna Prigiwa dan Prigiwati, Jaka Tarub, Pantai Flores, Pemandangan, Peperangan Gatut Kaca Dan Antasena, Nyai Loro Kidul, dan Lady With Kebaya, dan masih banyak lagi karena saking banyaknya karya lukisannya. Pada masa mudanya yaitu pada tahun 1948. Basuki Abdullah pernah tinggal di Belanda. Saat penobatan ratu Yuliana dimana diadakan lomba melukis internaional Basuki Abdullah keluar sebagai pemenang mengalahkan 87 pelukis dari eropa. Sejak itulah Nama Basuki Abdullah terkenal di seluruh dunia.

Basuki Abdullah dikenal sebagai pelukis Naturalis, Realis, dan pelukis potret karena kemampuannya melukis persis seperti aslinya, bahkan mampu mempercantik ketimbang wajah aslinya. Dia juga sangat piawai melukis pemandangan, fauna, dan lukisan dengan tema-tema perjuangan. Hasil lukisannya yang sudah diakui oleh dunia membuat Basuki Abdullah mudah mengadakan tour keliling eropa dan asia. Dia juga sering mengadakan pameran tunggal lukisannya keliling ke negara-negara Thailand (Bangkok), Malaysia, jepang, Inggris, Portugal dan Belanda. Beberapa tahun Ia menetap di Thailand dan diangkat sebagai pelukis istana kerajaan.

Pada tahun 1974 Basuki Abdullah kembali ke Indonesia dan menetap di Jakarta. Di Indonesia Basuki Abdullah terus berkarya dengan lukisan-likisannya. Sebagai pelukis aliran naturalis dan realis, Dia berpendapat bahwa lukisan naturalis adalah lukisan yang akan tetap eksis sepanjang masa karena tidak luntur oleh waktu. Beda dengan lukisan yang sifatnya kontemporer yang hanya ngetren pada masanya saja. Tokoh-tokoh negara yang pernah dilukis oleh Basuki Abdullah antara lain Ir Soekarno, Fatmawati, Soeharto, Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit, Ferdinand dan Imelda Marcos, Norodom Sihanouk, Sultan Hassanah Bolkiah, hingga Paus Johanes Paulus II. Lukisan Basoeki adalah salah satu yang termahal di Indonesia. Sebagai gambaran, seperti dilaporkan dalam majalah Tempo (20/11/1993), satu lukisannya yang berukuran 60 cm x 80 cm saja harganya Rp20 juta. Itu adalah yang termurah dan ia masih memiliki ratusan lukisan di galerinya dan tentunya harganya juga lebih mahal.

Basuki meninggal dunia pada tahun 1993 karena kasus perampokan yang menimpa rumahnya. Basuki Abdullah meninggal karena dipukul oleh perampok dengan senapan angin.



No comments:

Post a Comment