Tari Reog Ponorogo Dari Jawa Timur

Tari Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur yaitu daerah Ponorogo. Tari reog diperkirakan sudah ada sekitar abad ke-15, tepatnya ketika masa terakhir dari kerajaan Majapahit. Pada awalnya, tari reog  ini merupakan sindiran atas ketidak mampuan dari Bhre Kertabhumi dalam memimpin Majapahit kala itu. Lalu, bagaimana sebenarnya asal mula dari kesenian Reog Ponorogo ini?

Berikut adalah ulasan lengkap mengenai asal mula serta perkembangan dari Reog Ponorogo ini.

Reog Ponorogo Dari Jawa Timur


Dalam sejarah terdapat lima versi mengenai asal mula kesenian Reog Ponorogo.  Yaitu : 1. Versi Kerajaan Bantarangin, 2. Versi Ki Ageng Kutu, 3. Versi Batoro Katong, 4 Versi Cerita Majapahit, dan 5. Versi Kediri. Adapun salah satu cerita yang paling terkenal dari kelima Versi cerita tersebut adalah ketika salah satu abdi yang bernama Ki Ageng Kutu berniat untuk melakukan pemberontakan kepada pimpinan Majapahit yang pada saat itu dijabat oleh Bhre Kertabhumi. Kejadian yang terjadi pada abad ke-15 tersebut dilatarbelakangi oleh murkanya Ki Ageng Kutu kepada istri sang Raja yang berasal dari Tiongkok. Hal tersebut dikarenakan dirinya merasa istri sang raja mempunyai pengaruh yang kuat terhadap raja. Selain itu, dirinya juga merasa bahwa raja hanya diam saja terhadap tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat  Majapahit kala itu. Pada saat itu, diramalkan bahwa Majapahit akan segera berakhir dalam waktu cepat atau lambat.

Tari Reog Ponorogo


Pementasan Reog Ponorogo

Tari Reog biasanya dipentaskan dalam beberapa acara pesta seperti pernikahan, khitanan dan saat peringatan hari besar Nasional misalnya HUTRI. Seni Reog Ponorogo terdiridari beberapa rangkaian yaitu 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 7-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 7-8 gadis yang menaiki kuda.

Urutan tari Reog ponorogo biasanya adalah sebagai berikut:

A.Tarian pembuka

Pada tarian pembuka  penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-lakiyang berpakaian wanita.Tarian ini dinamakan tari jaran kepangatau jathilan,yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping.Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yangmembawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau disebut juga Ganongan.

 B.Tari Reog inti

Tarian inti ditampilkan ssetelah tarian pembukaan selesai, Tarian  inti isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungandengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untu khajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar. Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kecapekan.

C.Tarian penutup

Setelah tarian inti selesai , Adegan terakhir tari reog ponorogo adalah adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak dan mempertontonkan keperkasaan pembarong dalam mengangkat dadak merak seberat sekitar 50 kilogram dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topengyang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan bertapa.Instrumen pengiringnya, kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, angklung danslompret, menyuarakan nada slendro dan pelog yang memunculkan hawa mistis, unik, eksotis serta membangkitkan semangat. Satu group Reog biasanya terdiri dari seorang Warok Tua, sejumlah warok muda, pembarong dan penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlahkelompok reog berkisar antara 20 hingga 30-an orang, peran utama berada  pada tangan warok dan pembarongnya.

Tokoh Dalam Pementasan Reog

1.       Jathilan

Jathilan merupakan tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih di atas kuda. Jathil adalah prajurit berkuda dan merupakan salah satu tokoh dalam seni Reog.

2.       Warok
"Warok" yang berasal dari kata wewarah adalah orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. Warok adalah wong kang sugih wewarah (orang yang kaya akan wewarah). Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik

3.       Barongan

Barongan (Dadak merak) merupakan peralatan tari yang paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Bagian-bagiannya antara lain; Kepala Harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit Harimau Gembong

4.       Klono Sewandono

Klono Sewandono atau Raja Kelono adalah seorang raja sakti mandraguna yang memiliki pusaka andalan berupa Cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Kyai Pecut Samandiman kemana saja pergi sang Raja yang tampan dan masih muda ini selalu membawa pusaka tersebut.

5.       Bujang Ganong

Bujang Ganong (Ganongan) singkatan dari  Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang enerjik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga disetiap penampilannya senantiasa di tunggu - tunggu oleh penonton khususnya anak-anak.


Makna di Balik Tari Topeng Reog Ponorogo mengandung nilai seni budaya yang tinggi. Indonesia kaya akan budaya dan kesenian tradisionalnya yang bahkan telah terkenal hingga ke seluruh dunia. Beragam suku dan budaya juga mempengaruhi adat dan kebudayaan di masing-masing pulau sehingga muncul berbagai tarian tradisional. Salah satu tarian yang selalu berhasil menarik perhatian publik adalah tari Reog Ponorogo.

No comments:

Post a Comment