Ia mempunyai nama lengkap Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah, adalah seorang pelukis aliran naturalis dan realis. Dia lahir di Surakarta Jawa Tengah pada 15 Januari 1915. Kegemarannya melukis diawali sejak kecil, sejak usia 4 tahun sudah belajar melukis tokoh-tokoh dunia. Bakatnya melukis mewarisi dari ayahnya Abdullah Suriosubroto (Abdullah SR) yang juga seorang pelukis terkenal aliran naturalis. Pendidikan formalnya adalah di sekolah dasar Belanda HIS (Hollandsch-Inlandsche School) dan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) Setingkat dengan SMP sekarang. Setelah lulus MULO dengan bantuan seorang pastur Belanda Kuch SJ kemudian Basuki Abdullah melanjutkan sekolah ke Negeri Belanda dengan biaya dari beasiswa yang diberikan dari Belanda. Di sana dia melanjutkan ke sekolah seni rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) yang ada di DenHaag selama 3 tahun sampai memperoleh gelar (Academie Voor Beeldende Kunsten) atau akademi seni rupa.
Prestasi Basuki Abdullah
Lukisan terbaik Basuki Abdullah antara lain di beri judul Dalam Sinar Bulan, DR.Ir Soekarno Presiden RI, Gatut kaca dengan anak-anak Arjuna Prigiwa dan Prigiwati, Jaka Tarub, Pantai Flores, Pemandangan, Peperangan Gatut Kaca Dan Antasena, Nyai Loro Kidul, dan Lady With Kebaya, dan masih banyak lagi karena saking banyaknya karya lukisannya. Pada masa mudanya yaitu pada tahun 1948. Basuki Abdullah pernah tinggal di Belanda. Saat penobatan ratu Yuliana dimana diadakan lomba melukis internaional Basuki Abdullah keluar sebagai pemenang mengalahkan 87 pelukis dari eropa. Sejak itulah Nama Basuki Abdullah terkenal di seluruh dunia.
Basuki Abdullah dikenal sebagai pelukis Naturalis, Realis, dan pelukis potret karena kemampuannya melukis persis seperti aslinya, bahkan mampu mempercantik ketimbang wajah aslinya. Dia juga sangat piawai melukis pemandangan, fauna, dan lukisan dengan tema-tema perjuangan. Hasil lukisannya yang sudah diakui oleh dunia membuat Basuki Abdullah mudah mengadakan tour keliling eropa dan asia. Dia juga sering mengadakan pameran tunggal lukisannya keliling ke negara-negara Thailand (Bangkok), Malaysia, jepang, Inggris, Portugal dan Belanda. Beberapa tahun Ia menetap di Thailand dan diangkat sebagai pelukis istana kerajaan.
Pada tahun 1974 Basuki Abdullah kembali ke Indonesia dan menetap di Jakarta. Di Indonesia Basuki Abdullah terus berkarya dengan lukisan-likisannya. Sebagai pelukis aliran naturalis dan realis, Dia berpendapat bahwa lukisan naturalis adalah lukisan yang akan tetap eksis sepanjang masa karena tidak luntur oleh waktu. Beda dengan lukisan yang sifatnya kontemporer yang hanya ngetren pada masanya saja. Tokoh-tokoh negara yang pernah dilukis oleh Basuki Abdullah antara lain Ir Soekarno, Fatmawati, Soeharto, Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit, Ferdinand dan Imelda Marcos, Norodom Sihanouk, Sultan Hassanah Bolkiah, hingga Paus Johanes Paulus II. Lukisan Basoeki adalah salah satu yang termahal di Indonesia. Sebagai gambaran, seperti dilaporkan dalam majalah Tempo (20/11/1993), satu lukisannya yang berukuran 60 cm x 80 cm saja harganya Rp20 juta. Itu adalah yang termurah dan ia masih memiliki ratusan lukisan di galerinya dan tentunya harganya juga lebih mahal.
Basuki meninggal dunia pada tahun 1993 karena kasus perampokan yang menimpa rumahnya. Basuki Abdullah meninggal karena dipukul oleh perampok dengan senapan angin.
Estetika Indonesia
Tentang Kesenian, Kebudayaan, Dan Info Tempat Wisata Di Indonesia
Pirngadi Pelukis Aliran Naturalis Dari Banyumas Jawa Tengah
Pirngadi atau lengkapnya Raden Mas Pirngadi adalah seorang pelukis aliran naturalis kelahiran Banyumas Jawa Tengah. Lahir pada tahun 1875 dan wafat tahun 1936. Dia adalah seorang tokoh seni rupa naturalisme karena karya-karya lukisannya banyak mengambarkan obyek yang sesuai dengan bentuk aslinya. Pirngadi adalah seorang pelukis berbakat yang prestasinya diakui oleh dunia sampai sekarang.
Ketika masih anak-anak saat usia 11 tahun, Pirngadi sudah bekerja membantu pegawai Belanda di kantor register. Dia membantu membuat peta gambar pulau-pulau tanah air. Di situlah Pirngadi pertama kali memegang kuwas cat gambar. Kemudian pada usia 14 tahun, Pirngadi belajar melukis kepada orang Jerman yang tinggal di Indonesia. Pirngadi adalah tergolong orang yang berbakat dan cerdas. Dia cepat menyerap setiap pelajaran yang diberikan dan mampu mempraktikkannya dengan sangat bagus. Meski tergolong masih muda, Pirngadi sudah menghasilkan karya-karya lukisannya. Dia mampu melukis setiap apa yang dilihatnya dengan sangat mirip dengan aslinya.
Kemudian pada tahun 1928 Dia bekerja di sebuah lembaga kesenian milik belanda yang kini menjadi moseum nasional. Bersama orang belanda Pirngadi diajak keliling berkeliling ke daerah-daerah untuk mencatat seni kerajinan daerah. , ia kemudian berkeliling ke pelosok daerah di Indonesia mencatat tentang seni kerajinan rakyat yang ada pada waktu itu. Selain itu, ia juga termasuk dalam golongan kelompok mazhab Hindia Molek atau Mooi Indie, bersama sejumlah pelukis lainnya seperti R. Abdullah Suriosubroto (1878-1914), dan Wakidi (1889-1979). Ketiganya di anggap sebagai pelanjut pelukis Raden Saleh yang dikenal sebagai perintis aliran seni lukis modern di tanah air. Dalam melukis, R.M.Pirngadi kerap menggunakan objek alam yang berkesan tentram, tenang, dan damai, sebagai gambar lukisannya.
Pirngadi sering mengadakan pameran tunggal di kota-kota besar di Jawa ini pernah beberapa kali mendapat penghargaan yakni, tahun 1905, ia menerima piagam penghargaan lukisan terbaik pada pameran di Annual Fair, Surabaya. Tahun 1907, ia menerima penghargaan II pada pameran lukisan cat air, Surabaya. Tahun 1912, ia menerima dua medali pada pameran lukisan, Surabaya. Tahun 1913, ia mendapat hadiah untuk lukisan pemandangan Indonesia terbaik pada The Gent Expositio. Tahun 1914, is mendapat hadiah pertama untuk lukisan cat air terbaik pada Pameran Kolonial, Semarang. Tahun 1919, ia mendapat hadiah pertama dan kedua pada perlombaan membuat kulit buku terindah. Raden Mas Pirngadi wafat pada tahun 1936.
Ketika masih anak-anak saat usia 11 tahun, Pirngadi sudah bekerja membantu pegawai Belanda di kantor register. Dia membantu membuat peta gambar pulau-pulau tanah air. Di situlah Pirngadi pertama kali memegang kuwas cat gambar. Kemudian pada usia 14 tahun, Pirngadi belajar melukis kepada orang Jerman yang tinggal di Indonesia. Pirngadi adalah tergolong orang yang berbakat dan cerdas. Dia cepat menyerap setiap pelajaran yang diberikan dan mampu mempraktikkannya dengan sangat bagus. Meski tergolong masih muda, Pirngadi sudah menghasilkan karya-karya lukisannya. Dia mampu melukis setiap apa yang dilihatnya dengan sangat mirip dengan aslinya.
Kemudian pada tahun 1928 Dia bekerja di sebuah lembaga kesenian milik belanda yang kini menjadi moseum nasional. Bersama orang belanda Pirngadi diajak keliling berkeliling ke daerah-daerah untuk mencatat seni kerajinan daerah. , ia kemudian berkeliling ke pelosok daerah di Indonesia mencatat tentang seni kerajinan rakyat yang ada pada waktu itu. Selain itu, ia juga termasuk dalam golongan kelompok mazhab Hindia Molek atau Mooi Indie, bersama sejumlah pelukis lainnya seperti R. Abdullah Suriosubroto (1878-1914), dan Wakidi (1889-1979). Ketiganya di anggap sebagai pelanjut pelukis Raden Saleh yang dikenal sebagai perintis aliran seni lukis modern di tanah air. Dalam melukis, R.M.Pirngadi kerap menggunakan objek alam yang berkesan tentram, tenang, dan damai, sebagai gambar lukisannya.
Pirngadi sering mengadakan pameran tunggal di kota-kota besar di Jawa ini pernah beberapa kali mendapat penghargaan yakni, tahun 1905, ia menerima piagam penghargaan lukisan terbaik pada pameran di Annual Fair, Surabaya. Tahun 1907, ia menerima penghargaan II pada pameran lukisan cat air, Surabaya. Tahun 1912, ia menerima dua medali pada pameran lukisan, Surabaya. Tahun 1913, ia mendapat hadiah untuk lukisan pemandangan Indonesia terbaik pada The Gent Expositio. Tahun 1914, is mendapat hadiah pertama untuk lukisan cat air terbaik pada Pameran Kolonial, Semarang. Tahun 1919, ia mendapat hadiah pertama dan kedua pada perlombaan membuat kulit buku terindah. Raden Mas Pirngadi wafat pada tahun 1936.
"Wakidi" Pelukis Aliran Naturalis Dari Palembang, Sumatra Selatan
Wakidi adalah salah satu tokoh pelukis naturalis terkemuka asal Indonesia Nilai karyanya sudah diakui dunia. Wakidi lahir di Plaju, Palembang, Sumatra selatan. Orang tuanya dari Jawa Tengah dan bekerja sebagai pegawai di pertambangan minyak Plaju, Palembang, Sumatra Selatan. Wakidi adalah seorang pelukis berbakat, sejak kecil dia sudah gemar melukis.
Karya-karyanya dimulai sejak umur 10 tahun. Sejak itu lukisannya sudah mulai digemari orang untuk dikoleksi. Ketika masih di sekolah, Wakidi juga belajar melukis dari orang belanda Van Dick di Kweekschool yaitu sekolah belanda di Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Setelah lulus dari sekolah itu kemudian Wakidi ikut membantu mengajar di sekolah itu. Sambil menjadi guru, Wakidi terus berkarya membuat lukisan. Hampir semua lukisan Wakidi melukiskan keindahan alam dan kehidupan orang-orang di pedesaan. Semua lukisan Wakidi selalu digemari oleh-orang-orang terutama pejawat tinggi negara. Banyak lukisan Wakidi jadi koleksi di kantor kepresidenan Indonesia. Belum yang dikoleksi oleh orang-orang kaya jumlahnya juga tidak kalah banyaknya. Bisa di bilang wakidi adalah Seniman seni rupa aliran Naturalisme yang paling terkemuka pada jamannya.
Wakidi lahir di Plaju, Palembang, Sumatra Selatan. Wafat di nukit tinggi Sematra Barat apda tahun 1979.
Karya-karyanya dimulai sejak umur 10 tahun. Sejak itu lukisannya sudah mulai digemari orang untuk dikoleksi. Ketika masih di sekolah, Wakidi juga belajar melukis dari orang belanda Van Dick di Kweekschool yaitu sekolah belanda di Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Setelah lulus dari sekolah itu kemudian Wakidi ikut membantu mengajar di sekolah itu. Sambil menjadi guru, Wakidi terus berkarya membuat lukisan. Hampir semua lukisan Wakidi melukiskan keindahan alam dan kehidupan orang-orang di pedesaan. Semua lukisan Wakidi selalu digemari oleh-orang-orang terutama pejawat tinggi negara. Banyak lukisan Wakidi jadi koleksi di kantor kepresidenan Indonesia. Belum yang dikoleksi oleh orang-orang kaya jumlahnya juga tidak kalah banyaknya. Bisa di bilang wakidi adalah Seniman seni rupa aliran Naturalisme yang paling terkemuka pada jamannya.
Wakidi lahir di Plaju, Palembang, Sumatra Selatan. Wafat di nukit tinggi Sematra Barat apda tahun 1979.
Sosok Abdullah SR Pelukis Naturalisme Dari Jogjakarta
Abdullah SR mempunyai nama lengkap Abdullah Suriosubroto adalah pelukis aliran Naturalisme Indonesia. Dia Lahir di Semarang tahun 1878 kemudian menetap di Yogyakarta dan meninggal tahun 1941. Semasa kecilnya dia diambil anak angkat oleh Wahidin Sudirohusodo seorang tokoh gerakan nasional Indonesia. Abdullah SR adalah seorang pelukis yang sangat berbakat sampai menurun kepada kedua putranya Sudjono Abdullah dan Basoeki Abdullah yang keduanya sama-sama menjadi pelukis terkenal.
Pada masa mudanya Abdullah SR masuk sekolah kedokteran di Batavia / Jakarta. Setelah itu dia pindah meneruskan kuliahnya ke Belanda. Di sana dia mengambil jurusan seni lukis karena dia merasa bakatnya yang terbesar adalah melukis. Kemudian setelah pulang ke Indonesia dia meneruskan karirnya sebagai pelukis.
Bakatnya yang begitu besar pada seni lukis terutama melukis pemandangan alam mendorong dia untuk Pindah di Bandung. Hal ini sesuai dengan keinginannya karena di Bandung banyak pemandangan indah yang dia sukai. Kesukaannya melukis pemandangan indah hingga dia dijuluki Mooi Indie yang artinya Hindia Indah.
Setelah menjelang usia senja Abdullah SR pindah ke Yogyakarta yang merupakan kota seniman yang mempunyai pemandangan indah yang tak kalah dengan di Bandung. Di Jogja dia terus berkarya dengan membuat lukisan-lukisan alam yang indah. Sampai Pada akhir hayatnya Abdullah Suriosubroto (SR) meninggal pada tahun 1941.
Bakatnya yang begitu besar pada seni lukis terutama melukis pemandangan alam mendorong dia untuk Pindah di Bandung. Hal ini sesuai dengan keinginannya karena di Bandung banyak pemandangan indah yang dia sukai. Kesukaannya melukis pemandangan indah hingga dia dijuluki Mooi Indie yang artinya Hindia Indah.
Setelah menjelang usia senja Abdullah SR pindah ke Yogyakarta yang merupakan kota seniman yang mempunyai pemandangan indah yang tak kalah dengan di Bandung. Di Jogja dia terus berkarya dengan membuat lukisan-lukisan alam yang indah. Sampai Pada akhir hayatnya Abdullah Suriosubroto (SR) meninggal pada tahun 1941.
Seni Rupa Naturalisme dan Penjelasannya
Natural berarti sesuai dengan aslinya. Seni rupa naturalisme adalah karya seni rupa yang pelukisannya berpedoman pada peniruan alam untuk menghasilkan karya seni, sehingga seniman terikat pada pedoman proporsi, anatomi, prespektif, dan pewarnaan yang tujuannya adalah mencapai kemiripan dengan obyek aslinya.
Seni rupa naturalisme banyak kita lihat pada hiasan-hiasan dinding rumah. Ciri khasnya adalah lukiskan itu menggambarkan pemandangan alam misalnya pantai, pegunungan, persawahan, hewan, atau gambar manusia. Namun pada karya seni naturalisme lukisan sangat disesuaikan atau mirip sekali dengan apa yang telah dilihat pelukisnya saat akan melukis atau sedang melukis. Memang itu sudah menjadi pedoman seniman aliran naturalisme yang sangat terikat dengan proporsi, anatomi dan pewarnaan lukisannya. Sehingga terkadang lukisan itu sangat mirip dengan aslinya atau bahkan seperti foto, Sering kita melihat lukisan dinding berupa pemandangan alam, air terjun, hutan, hewan liar. Semua dilukis dengan sempurna sehingga sangat mirip dengan aslinya.
Beberapa tokoh aliran seni rupa naturalisme antara lain Abdullah SR, Wakidi, Pirngadi, Basoeki Abdullah, Trubus, Dullah, Rustamadji, Wahdi, dan masih banyak lagi yang lain yang tidak dapat saya sebutkan semuanya.
Seni rupa naturalisme banyak kita lihat pada hiasan-hiasan dinding rumah. Ciri khasnya adalah lukiskan itu menggambarkan pemandangan alam misalnya pantai, pegunungan, persawahan, hewan, atau gambar manusia. Namun pada karya seni naturalisme lukisan sangat disesuaikan atau mirip sekali dengan apa yang telah dilihat pelukisnya saat akan melukis atau sedang melukis. Memang itu sudah menjadi pedoman seniman aliran naturalisme yang sangat terikat dengan proporsi, anatomi dan pewarnaan lukisannya. Sehingga terkadang lukisan itu sangat mirip dengan aslinya atau bahkan seperti foto, Sering kita melihat lukisan dinding berupa pemandangan alam, air terjun, hutan, hewan liar. Semua dilukis dengan sempurna sehingga sangat mirip dengan aslinya.
Beberapa tokoh aliran seni rupa naturalisme antara lain Abdullah SR, Wakidi, Pirngadi, Basoeki Abdullah, Trubus, Dullah, Rustamadji, Wahdi, dan masih banyak lagi yang lain yang tidak dapat saya sebutkan semuanya.
Seni Rupa Primitivisme Adalah?
Karya seni adalah sebuah karya yang memiliki nilai estetika atau keindahan. Karya seni sudah ada sejak jaman dahulu, ketika manusia masih dalam keadaan primitif sampai sekarang yang merupakan jaman kemajuan yang semuanya sudah dibekali dengan peralatan yang serba canggih. Karya seni berupa seni rupa yang senimannya bebas dari belenggu profesionalisme, tradisi, teknik, dan latihan formal dalam proses kreasi seni adalah disebut juga seniman aliran primitivisme.
Karya seni rupa primitivisme adalah seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, sederhana, naif, spontan, jujur baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnannya. Dalam pembuatan karya seni rupa, seorang seniman aliran primitivisme mengerjakan karyanya dengan peralatan yang serba manual. Corak dan bentuk lukisannya juga menggambarkan kehidupan yang masih jauh dari teknologi modern. Karya seni rupa primitif dapat kita temukan pada lukisan-lukisan pada batu misalnya pada candi atau lukisan prasasti jaman kuno. Namun seni rupa primitivisme tidak musti jaman dikerjakan oleh orang-orang jaman dahulu. Jaman sekarang aliran seni rupa primitivisme juga masih banyak dihasilkan oleh seniman jaman sekarang. Lukisan-lukisan dua atau tiga dimensi yang menggambarkan kehidupan pedesaan, kehidupan nelayan, kehidupan manusia sehari-hari yang serba sederhana juga dapat disebut seni rupa primitivisme.
Meski dikatakan aliran primitivisme namun tidak berarti karya seni itu tidak punya nilai tinggi. Tergantung orang yang membuat karya seni itu, jika orang yang membuat adalah seniman yang sangat berbakat. Tentu hasilnya mempunyai nilai seni yang sangat tinggi, jika dijual juga harganya sangat mahal. Misalnya karya seni patung ken dedes atau patung roro jonggrang, karya seni ini kelihatan klasik namun mengekspresikan makna karya seni meniru rupa manusia dalam bentuk wujud aslinya yang sangat sempurna. Nilai seninyapun sangat tinggi sehingga tetap dikagumi setiap orang sampai sekarang.
Karya seni rupa primitivisme adalah seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, sederhana, naif, spontan, jujur baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnannya. Dalam pembuatan karya seni rupa, seorang seniman aliran primitivisme mengerjakan karyanya dengan peralatan yang serba manual. Corak dan bentuk lukisannya juga menggambarkan kehidupan yang masih jauh dari teknologi modern. Karya seni rupa primitif dapat kita temukan pada lukisan-lukisan pada batu misalnya pada candi atau lukisan prasasti jaman kuno. Namun seni rupa primitivisme tidak musti jaman dikerjakan oleh orang-orang jaman dahulu. Jaman sekarang aliran seni rupa primitivisme juga masih banyak dihasilkan oleh seniman jaman sekarang. Lukisan-lukisan dua atau tiga dimensi yang menggambarkan kehidupan pedesaan, kehidupan nelayan, kehidupan manusia sehari-hari yang serba sederhana juga dapat disebut seni rupa primitivisme.
Meski dikatakan aliran primitivisme namun tidak berarti karya seni itu tidak punya nilai tinggi. Tergantung orang yang membuat karya seni itu, jika orang yang membuat adalah seniman yang sangat berbakat. Tentu hasilnya mempunyai nilai seni yang sangat tinggi, jika dijual juga harganya sangat mahal. Misalnya karya seni patung ken dedes atau patung roro jonggrang, karya seni ini kelihatan klasik namun mengekspresikan makna karya seni meniru rupa manusia dalam bentuk wujud aslinya yang sangat sempurna. Nilai seninyapun sangat tinggi sehingga tetap dikagumi setiap orang sampai sekarang.
Wisata Waduk Siman Lihat Pemandangan Indah
Terletak di Desa Siman Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Jawa Timur. Terdapat sebuah waduk atau bendungan yang menampung air yang berasal dari PLTA Pondok Agung. Di Waduk Siman terdapat pemandangan yang indah karena letaknya yang diapit oleh dua pegunungan yaitu gunung Arjuna di sebelah timur dan gunung kelud di sebelah selatan. Dulu waduk Siman hanya berfungsi untuk menampung air yang berasal dari PLTA saja yang kemudia dibagi untuk mengairi sawah di sekitarnya. Namun sekarang waduk siman juga telah menjadi tempat wisata yang menawarkan pemandangan indah di sekitarnya. Waduk siman banyak dikunjungi anak-anak muda yang ingin berekreasi duduk santai sambil menikmati pemandangan sejuk, juga banyak rombongan mobil yang datang untuk berekreasi.
Di waduk siman Anda juga dapat mancing gratis. Di sana banyak ikan-ikan yang hidup di waduk siman. Luas waduk siman diperkirakan dua hektar. Ditempat penampungan air seluas itu tentu banyak ikan-ikan liar yang hidup bahkan sampai ada yang ukurannya besar. Anda dapat menuju waduk siman dari arah kepung ke timur 4 kilometer, dari Kandangan ke selatan 8 kilometer, dari pare ke arah timur 12 kilometer, dan dari kediri ke arah timur 32 kilometer. Waduk siman terletak di dekat kali konto, di desa siman kabupaten Kediri berbatasan dengan kabupaten Malang.
Waduk Siman diperkirakan adalah sebuah waduk yang sudah tua. Menurut sejarah bendungan siman sudah ada sejak jaman mataram kuno, waktu itu kecamatan kepung termasuk sebuah kadipaten di bawah kerajaan Mataram Kuno. Di desa sima terdapat seorang tokoh yang bernama Bagawantari Bhari. Dialah orang yang pertama kali membendung kali serinjing/ harinjing untuk mengairi sawah. Kemudia berkat jasanya, Beliau mendapat hadiah penghargaan kalpataru dari kerajaan Mataram. Yaitu sebuah penghargaan bagi orang-orang yang punya jasa terhadap kemajuan dibidang pertanian. Ketika itu bendungan siman masih berupa bendungan kecil yang tujuannya hanya untuk mengairi sawah. Kini bendungan siman telah diperbesar sesuai dengan fungsinya yaitu untuk menampung air yang berasal dari PLTA kemudia dialirkan ke sawa-sawah disekitarnya.
Beberapa Hotel dan penginapan yang tidak jauh dari waduk siman antara lain, di kota kecamatan kandangan terdapat hotel kediri 2 di jalan malang, di kota pare terdapat hotel Surya, Hotel Amanda, Hotel Kediri 1, dan Hotel Banowati.
Di waduk siman Anda juga dapat mancing gratis. Di sana banyak ikan-ikan yang hidup di waduk siman. Luas waduk siman diperkirakan dua hektar. Ditempat penampungan air seluas itu tentu banyak ikan-ikan liar yang hidup bahkan sampai ada yang ukurannya besar. Anda dapat menuju waduk siman dari arah kepung ke timur 4 kilometer, dari Kandangan ke selatan 8 kilometer, dari pare ke arah timur 12 kilometer, dan dari kediri ke arah timur 32 kilometer. Waduk siman terletak di dekat kali konto, di desa siman kabupaten Kediri berbatasan dengan kabupaten Malang.
Waduk Siman diperkirakan adalah sebuah waduk yang sudah tua. Menurut sejarah bendungan siman sudah ada sejak jaman mataram kuno, waktu itu kecamatan kepung termasuk sebuah kadipaten di bawah kerajaan Mataram Kuno. Di desa sima terdapat seorang tokoh yang bernama Bagawantari Bhari. Dialah orang yang pertama kali membendung kali serinjing/ harinjing untuk mengairi sawah. Kemudia berkat jasanya, Beliau mendapat hadiah penghargaan kalpataru dari kerajaan Mataram. Yaitu sebuah penghargaan bagi orang-orang yang punya jasa terhadap kemajuan dibidang pertanian. Ketika itu bendungan siman masih berupa bendungan kecil yang tujuannya hanya untuk mengairi sawah. Kini bendungan siman telah diperbesar sesuai dengan fungsinya yaitu untuk menampung air yang berasal dari PLTA kemudia dialirkan ke sawa-sawah disekitarnya.
Beberapa Hotel dan penginapan yang tidak jauh dari waduk siman antara lain, di kota kecamatan kandangan terdapat hotel kediri 2 di jalan malang, di kota pare terdapat hotel Surya, Hotel Amanda, Hotel Kediri 1, dan Hotel Banowati.
Subscribe to:
Posts (Atom)